Sistem pelumasan pada sebuah kendaraan memegang faktor penting dalam menjaga kelangsungan serta daya tahan mesin kendaraan tersebut. Oleh karena itu sangat penting untuk memilih oli yang tepat agar mesin mobil tetap awet. Dalam memilih pelumas saat in tersedia dua jenis pelumas yang dapat Anda gunakan yaitu oli mineral dan sintetik. Lalu oli manakah sebenarnya yang paling baik untuk kendaraan Anda?
Fungsi Oli
Sebelum membahas perbedaan antara kedua jenis oli tersebut, berikut kami bahas fungsi dari pelumas itu sendiri. Oli mempunyai fungsi dasar sebagai pelumas yang bertugas meminimalisir gesekan atau keausan komponen mesin yang terjadi saat mesin bekerja. Pelumas yang bekerja secara efektif akan memperpanjang usia mesin sehingga lebih awet masa pakainya. Selain berfungsi sebagai pelumas oli mesin juga memiliki fungsi lain sebagai pendingin, pembersih dan penutup celah antar mesin. Pelumas yang baik selain bertugas mencegah keausan pada mesin juga dapat meringankan kinerja mesin.
Oli Mineral dan Sintetis
Lalu apa yang membedakan kedua jenis oli ini? Pada dasarnya kedua jenis oli ini dibedakan oleh bahan dasarnya, berikut penjalasan singkat mengenai kedua jenis oli tersebut:
Oli Sintetik
Oli sintetik pertama kali dikembangkan pada abad ke-20 oleh Dr. Hermann Zorn dari IG Farben, Jerman dan Dr. WA Zisman dari Naval Research Laboratory, Amerika Serikat. Pada dasarnya oli jenis ini merupakan peluimas artifisial, yang diproses menggunakan formula terbaru. Oli sintetik biasanya terdiri dari Polyalphaolifins, senyawa yang hasil pemilahan terbersih dari oli mineral, yaitu gas. Senyawa inilah yang nantinya dicampur dengan oli mineral.
Oli Sintetik pertama kali muncul di Amerika Serikat, oli ini menggunakan bahan dasar polyolefin. Seiring dengan berkembangnya teknologi, para produsen oli terus mengembangkan produk mereka menggunakan bahan dasar yang beragam mulai dari poliester, polyglycos, sintetis non-PAO, ester,nafalena dan benzena alkilasi, saat ini para insinyur mekanik dan ahli kimia terus berusaha membuat formula yang lebih baik untuk memberikan sistem pelumasan terbaik.
Oli Mineral
Berbeda dengan oli sintetik, oli mineral pada dasarnya merupakan produk atau varian yang berasal dari minyak bumi. Oli mineral merupakan hasil turunan dari proses penyulingan fraksional minyak bumi. Oli jenis ini terdiri dari unsur alam seperti alkaline dan cyclic paraffin. Sebelum ditemukan pengembangan oli sintetik, oli mineral sempat mendominasi pasar pelumas mesin.
Oli Sintetik vs Oli Mineral
Selain perbedaan metode pembuatan dan bahan dasarnya, satu-satunya perbedaan mendasar antara oli sintetik dan oli mineral adalah molekul dan struktur dari kedua jenis pelumas ini. Sebagai hasil inovasi lanjutan tidak heran oli sintetik memiliki molekul dan partikel yang seimbang. Di sisi lain, oli mineral memiliki molekul yang kurang seimbang jika dibandingkan dengan oli sintetik.
Keunggulan oli sintetik:
- Oli sintetik cenderung lebih stabil pada termperatur tinggi (less volatile) sehingga memiliki kadar penguapan yang rendah.
- Dapat mengendalikan atau mencegah terjadinya endapan karbon pada mesin
- Melumasi dan melapisi logam lebih baik sehingga mencegah terjadi gesekan antar logam yang berakibat kerusakan mesin
- Lebih awet (tahap terhadap oksidasi)
- Menjaga mesin lebih dingin (mengurangi gesekan)
- Dapat membersihkan mesin dari kerak oli mineral
Kekurangan oli sintetik:
- Harganya yang cukup mahal (2-4 kali lipat harga oli mineral)
Keunggulan oli mineral:
- Saat mesin (piston dan blok piston) dalam keadaan baru dianjurkan untuk menggunakan oli mineral. Struktur molekul oli mineral yang tidak rata dapat membuat komponen dan suku cadang mobil saling menggikis satu sama lain sehingga komponen mesin baru bisa bertaut dengan pas dan beradapatasi dengan mekanisme.
- Harganya yang jauh lebih murah dibandingkan oli sintetik
Kekurangan oli mineral:
- Stuktur molekul yang tidak seimbang
- Meninggalkan kerak pada komponen mesin
Kesimpulan
Oli sintetik selalu disarakan untuk mesin dengan teknologi terbaru (turbo, supercharger, DOHC, dll) yang membutuhkan sistem pelumasan yang lebih baik (racing) dimana celah antar part lebih sempit (presisi). Pada mesin dengan'spesifikasi tinggi' inilah fitur oli sintetik dibutuhkan secara optimal. Karena pembuatan komponen mesin dibuat dengan presisi tinggi, mesin jenis ini juga tidak memerlukan masa adapatasi antar komponen, sehingga tidak dibutuhkan lagi oli mineral saat mesin masih baru.
Jadi jika Anda mengunakan mesin kendaraan produksi 2001 keatas disarankan untuk memilih oli sintetik sebagai pelumas kendaraan Anda, baik itu oli semi sintetik (campuran dengan oli mineral) atau oli full-sintetik.
NB :
Disarankan juga untuk menggunakan Pelumas yang memiliki dan mencantumkan Nomor Pelumas Terdaftar Untuk melindungi kepentingan masyarakat atas mutu pelumas yang beredar di dalam negeri pelumas sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1693.K/34/MEM/2001 tanggal 22 Juni 2002. Pelumas yang memiliki NPT adalah pelumas yang telah memenuhi persyaratan administratif dan teknis serta lulus uji laboraturium terakreditasi yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal MIGAS. NPT dapat diidentifikasikan dengan 12 digit huruf dan angka Contoh :
DEPTAMBEN RI NPT : AB25E4110199 atau DESDM RI NPT : AC66E1054104.
sumber : http://malezones.com/artikel/oli-mesin-vs-oli-sintetik-mana-yang-terbaik-untuk-mobil-anda.html